Beberapa tahun yang lalu Kubernetes membuat gebrakan ketika membawakan containerized app management ke dunia. Sekarang, banyak dari kita menggunakannya dalam produksi untuk menerapkan dan mengelola aplikasi sesuai skala. Bersamaan dengan itu, kami telah mengumpulkan tips dan praktik terbaik penggunaan Kubernetes dan Google Kubernetes Engine (GKE) untuk keuntungan optimal Anda. Berikut adalah beberapa postingan yang paling populer di situs kami tentang penerapan dan penggunaan Kubernetes.

  1. Gunakan Kubernetes Namespace untuk resource management yang lebih mudah.
    Tugas yang sederhana menjadi semakin rumit saat Anda membangun layanan di Kubernetes. Penggunaan Namespace, semacam kluster virtual, bisa membantu pengelolaan, keamanan, dan kinerja. Postingan ini membagikan tips tentang Namespace mana yang harus digunakan (dan tidak digunakan), cara mengaturnya, menampilkannya, dan membuat resources dalam Namespace. Anda juga akan melihat cara mengelola Namespace dengan mudah dan mengatur komunikasinya.


  2. Gunakan pemeriksaan kesiapan dan keaktifan untuk uji respons. Mengelola sistem yang besar dan terdistribusi bukanlah hal mudah, terutama ketika terjadi kesalahan. Uji respons Kubernetes adalah cara termudah untuk memastikan instance aplikasi berfungsi. Membuat uji respons khusus memungkinkan Anda menyesuaikannya dengan lingkungan. Entri blog ini akan memandu Anda mengenai cara dan kapan menggunakan pemeriksaan kesiapan dan keaktifan.


  3. Kendalikan penerapan Anda dengan request dan limit. Banyak hal yang menarik tentang skalabilitas Kubernetes. Namun, Anda masih harus mengawasinya untuk memastikan container memiliki cukup sumber daya untuk benar-benar berjalan. Terkadang tim membuat lebih banyak replika daripada yang mereka butuhkan atau membuat perubahan konfigurasi yang memengaruhi CPU dan memori. Pelajari lebih lanjut dalam postingan ini tentang cara menggunakan request dan limit agar sumber daya Kubernetes Anda tetap terkendali.  


  4. Ketahui layanan yang berjalan di luar kluster. Mungkin ada layanan di luar kluster Kubernetes yang ingin Anda akses secara rutin. Dan ada berbagai cara untuk terhubung ke layanan ini, seperti endpoint layanan eksternal atau ConfigMaps. Namun, ada beberapa kerugiannya, jadi dalam entri blog ini Anda akan mempelajari cara terbaik untuk menggunakan mekanisme deteksi layanan built-in untuk layanan eksternal, sama seperti yang Anda lakukan untuk layanan internal.


  5. Putuskan kalau akan menjalankan database di Kubernetes. Berbicara tentang layanan eksternal: ada banyak pertimbangan ketika Anda berpikir tentang menjalankan database di Kubernetes. Tentunya akan lebih mudah bila kita menggunakan fitur yang sama untuk database serta aplikasi, dan mendapatkan manfaat pengulangan serta spin-up yang cepat. Postingan ini menjelaskan database mana yang paling cocok dijalankan di Kubernetes, dan cara memulai ketika Anda memutuskan untuk menerapkannya.


  6. Pahami praktik terminasi Kubernetes. Semua hal baik pasti akan berakhir, bahkan container Kubernetes. Namun, kunci terminasi Kubernetes adalah saat aplikasi Anda bisa menanganinya dengan baik. Postingan ini akan memandu Anda mengenai cara terminasi Kubernetes dan apa yang perlu Anda ketahui untuk menghindari periode nonaktif yang terlalu lama.

Untuk informasi selengkapnya tentang penggunaan GKE, silakan lihat entri blog Container dan Kubernetes terbaru kami.